18 Jan 2021

Dasar Bahasa Pemograman C++

 

Apa Itu Bahasa Pemrograman?


 

 

        Bahasa pemrograman adalah suatu kumpulan kata (perintah) yang siap digunakan untuk menulis suatu kode program sehingga kode-kode program yang kita tulis tersebut akan dapat dikenali oleh kompilator yang sesuai. Kata-kata tersebut dalam dunia pemrograman sering dikenal dengan istilah keyword (terkadang disebut reserved word). Untuk mempelajari salah satu bahasa pemrograman tertentu, tentunya kita tidak hanya menghafal semua keyword (kata kunci) yang ada di dalamnya, namun kita juga perlu untuk memahami fungsi dan aturan penggunaannya.

 

       Sekarang ini banyak sekali bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak, diantaranya bahasa C, C++, Pascal, Java dan banyak lagi lainnya. Bahkan untuk pembuatan pemrograman visual pun, telah banyak tersedia perangkat lunak seperti C++Builder, Delphi, JBuilder, Visual C++ dan yang lainnya.

 

Mengapa Menggunakan Bahasa C?

 

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa sekarang banyak sekali terdapat bahasa permograman tingkat tinggi (high level language) seperti Pascal, BASIC, COBOL dan lainnya. Walaupun demikian, sebagian besar dari para programmer profesional masih tetap memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut ini alasan-alasannya:

 

q  Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi, pengolah kata, pengolahan gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator untuk bahasa pemrograman baru.

 

q  Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai contoh program yang kita tulis dalam sistem operasi Windows dapat kita kompilasi di dalam sistem operasi Linux dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.

 

q  Bahasa C merupakan bahasa yang sudah populer dan banyak digunakan oleh para programmer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library (pustaka) dan aksesoris program lainnya yang diperlukan dalam pemrograman telah banyak disediakan oleh pihak luar/lain dan dapat diperoleh dengan mudah.

 

q  Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu yang tersusun atas rutin- rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya tanpa harus menulis ulang implementasinya.

 

q  Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga mudah untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras (hardware).

 

  Kerangka Program dalam Bahasa C

        Setiap program yang ditulis dengan menggunakan bahasa C harus mempunyai fungsi utama, yang bernama main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lain selain fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat digunakan. Fungsi main() ini dapat mengembalikan nilai 0 ke sistem operasi yang berarti bahwa program tersebut berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahan.


Berikut ini dua bentuk kerangka fungsi main() di dalam bahasa C yang sama-sama dapat digunakan.

 

a.      Bentuk Pertama (tanpa pengembalian nilai ke sistem operasi)

void main(void) {

Statemen_ yang_akan_dieksekusi;

...

}

 

Kata kunci void di atas bersifat opsional, artinya bisa dituliskan atau bisa juga tidak.

 

b.      Bentuk Kedua (dengan mengembalikan nilai 0 ke sistem operasi)

int main(void) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

return 0;

}

 

        Kata kunci void di atas juga bersifat opsional. Namun, para programmer C pada umumnya menuliskan kata kunci tersebut di dalam fungsi yang tidak memiliki parameter. Dalam buku ini penulis akan banyak menggunakan bentuk kedua untuk setiap contoh-contoh program yang ada.

 

            Adapun untuk kerangka lengkap dari program yang ditulis dalam bahasa C adalah seperti yang tertulis di bawah ini.

 

#include <nama_header_file>

...

 

/* Prototipe fungsi */

tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2, ...); tipe_data nama_fungsi2(parameter1, parameter2, ...);

...

 

/* Fungsi utama */

int main(void) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

return 0;

}

 

/* Implementasi fungsi */

tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2, ...) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

 

 

 

        Oleh karena bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtunan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut di bawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototipe (prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada kompilator daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut di atas atau sebelum fungsi utama, maka kita tidak perlu lagi untuk menuliskan bagian prototipe di atas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kerangka program di bawah ini dimana fungsi- fungsi yang akan digunakan dituliskan sebelum fungsi utama.

#include <nama_header_file>

...

 

/* Fungsi-fungsi yang dibutuhkan ditulis sebelum fungsi main() sehingga tidak membutuhkan prototipe fungsi */

tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2, ...) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

}

 

tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2, ...) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

}

...

 

/* Fungsi utama */

int main(void) {

Statemen_yang_akan_dieksekusi;

...

return 0;

}

 

            Program yang ditulis di dalam bahasa C akan disimpan dalam file yang berekstensi C (*.c),    misalnya contoh1.c. Sebagai tambahan pengetahuan bagi Anda bahwa program yang ditulis dengan bahasa C ini dapat dikenali dan dikompilasi dengan menggunakan kompilator C++. Sehingga apabila Anda tidak memiliki kompilator C, maka Anda juga dapat mencoba menjalankan contoh-contoh program di dalam buku ini dengan menggunakan kompilator C++ (dalam segala bentuk variannya, seperti Turbo C++, Borland C++, MinGW, C++Builder, Visual C++ atau lainnya), tentunya selama program yang kita buat tidak menggunakan file header yang spesifik dari kompilator tertentu.


   File Header (*.h)

            File header adalah file dengan ekstensi h (*.h), yaitu file bantuan yang digunakan untuk menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Bagi Anda yang sebelumnya pernah mempelajari bahasa Pascal, file header ini serupa dengan unit. Dalam bahasa C, file header standar yang untuk proses input/output adalah <stdio.h>. Maka dari itu untuk hampir setiap kode program yang ditulis dalam bahasa C, akan mencantumkan file header <stdio.h>. Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa apabila kita menggunakan file header yang telah disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya di dalam tanda < dan > (misalnya <stdio.h>). Namun apabila kita menggunakan file header yang kita buat sendiri, maka file tersebut ditulis di antara tanda ‘’ (misalnya “CobaHeader.h”). Perbedaan antara keduanya terletak pada saat pencarian file tersebut. Apabila kita menggunakan tanda <>, maka file header tersebut akan dianggap berada pada direktori default yang telah ditentukan oleh kompilator. Sedangkan apabila kita menggunakan tanda “”, maka file header dapat kita tentukan sendiri lokasinya.

 

            File header yang akan kita gunakan harus kita daftarkan dengan menggunakan directive #include. Directive #include ini berfungsi untuk memberitahu kepada kompilator bahwa program yang kita buat akan menggunakan file-file yang didaftarkan. Berikut ini contoh penggunaan directive #include.

 

#include <stdio.h> #include <stdlib.h> #include “MyHeader.h”

 

        Setiap kita akan menggunakan fungsi tertentu yang disimpan dalam sebuah file header, maka kita juga harus mendaftarkan file header-nya dengan menggunakan directive #include. Sebagai contoh, kita akan menggunakan fungsi getch() dalam program, maka kita harus mendaftarkan file header <conio.h>.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar